Larangan ghuluw secara umum
Dan Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam bersabda,
"Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan, karena sesungguhnya sikap
berlebihan itulah yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian" (HR.
Ahmad, Turmudzi dan Ibnu majah dari Ibnu Abbas)
Hadits ini menunjukkan larangan ghuluw secara umum baik dalam
keyakinan, ucapan maupun amal perbuatan. Rasulullah melarang ghuluw secara
umum karena itu adalah sebab kebinasaan. Dalam shahih Muslim, Ibnu Mas'ud
radhiyallahu anhu berkata: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
"Binasalah orang-orang yang bersikap berlebih-lebihan. " (diulanginya ucapan
itu tiga kali).
Sekian, semoga tulisan singkat ini bermanfaat -insyaAllah bersambung
dengan artikel berikutnya-. *) Tulisan ini disarikan dari kitab Fathu Al Majid
Syarhu Al Kitabi At Tauhid. Abu Zakariya Sutrisno.
, Q
^ Kajian Rutin MTAL Hidayah
Kajian Hari Jum'at : 8.15-9.45 Halaqah Al Qur'an dan B.Arab, 9.45-
10.00 istirahat (snack), 10.00-11.00 Kajian Umum.
Hari Sabtu Pagi : Tafsir & Fiqih
Buletin Al Hidayah diterbitkan oleh Majelis Ta'lim Al Hidayah, yang berada dibawah Maktab
Dakwah Naseem, Riyadh, Saudi Arabia. Penasehat Ustadz Abu Ziyad Eko, MA. Pimredi: Ust Abu
Zakariya MSc. Redaksi: Dr. Faridh Fadilah, dll. Informasi, saran & kritik ke alhidavah,ksa(5)qmail,com
atau sms ke 0541072469. Info: www.alhidayahksa.wordpress.com
' - /(r^ba - //«„ty C/ Edisi 04, Th VIII/ Jumadil Akhir 1436H/ April 2015
(jfiuCu'W Herhaday Orang Shalih
Segala puji bagi Allah, shalawat dan
salam atas Rasulullah.
Islam memerintahkan untuk
bersikap pertengahan (tawasuth) dalam
segala hal. Tidak boleh berlebihan
(ghuluw) atau sebaliknya meremehkan
(tafrith). Termasuk bagaimana bersikap
terhadap orang shalih, tidak boleh
berlebihan atau meremehkan.
Dalam tulisan ini, insyaallah akan
dibahas sekilas bahaya ghuluw terhadap
orang shalih. Allah berfirman,
k±A ^ jjj Ia Uli 4iaK j Jh\ 1} jjujj
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu
melampaui batas dalam agamamu, dan
janganlah kamu mengatakan terhadap
Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya
Al Masih, 'Isa putera Maryam itu,
adalah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan) kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan
(dengan tiupan) roh dari-Nya." (QS An
Nisa': 171)
Dalam ayat ini Allah
memperingatkan agar tidak ghuluw
dalam beragama. Yang dimaksud
ghuluw adalah berlebihan dalam
mengagungkan baik dengan ucapan
maupun dengan keyakinan. Meskipun
konteks ayat ini untuk ahli kitab tetapi
maknanya umum mencakup peringatan
bagi seluruh umat agar tidak ghuluw
terhadap nabi mereka. Seperti yang
dilakukan Nasrani terhadap Nabi Isa.
Mereka ghuluw terhadap Nabi Isa,
bahkan akhirnya menjadikan beliau
sebagai sesembahan selain Allah.
Terkandung dalam artikel ini firman Allah ta'ala, harap disimpan baik-baik pada tempat yang semestinya.
Begitu juga Yahudi, mereka ghuluw
terhadap Uzzair, mengatakan beliau
adalah anak Allah.
Sebab Kekufuran Pertama Kali:
Ghuluw Terhadap Orang Shalih
Ghuluw tehadap para Nabi tidak
diperbolehkan apalagi yang lebih rendah
kedudukannya dari mereka seperti
orang-orang yang shalih. Bahkan kalau
kita lihat dalam sejarah, kita dapati
ghuluw terhadap orang shalih inilah
yang menyebabkan pertama kali
munculnya kesyirikan atau kekufuran di
muka bumi, yaitu di zaman Nabi Nuh
'alaihissalam. Sebelumnya, sejak zaman
Nabi Adam 'alahissalarn manusia
senantiasa berada diatas agama yang
lurus. Meskipun mungkin ada diantara
mereka yang jatuh dalam dosa atau
kemaksiatan tetapi belum ada yang
terjerumus dalam kesyirikan.
Dalam shahih Bukhari ada satu
riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu
Bacalah ketika khatib sedang tidak berkhutbah...
^^^^^^^ 2
'anhu yang menjelaskan tentang firman
Allah:
IjjuoJj (^jxjj Chjkj
"Dan mereka (kaum Nabi Nuh) berkata:
"Janganlah sekali-kali kamu
meninggalkan (penyembahan) Tuhan-
tuhan kamu, dan janganlah sekali-kali
kamu meninggalkan (penyembahan)
Wadd, Suwa', Yaghuts, Ya'uq maupun
Nasrr (QS Nuh: 23)
Beliau (Ibnu Abbas) mengatakan:
"Ini adalah nama orang-orang shaleh dari
kaum Nabi Nuh, ketika mereka meniggal
dunia, syetan membisikkan kepada kaum
mereka agar membuat patung-patung
mereka yang telah meninggal di tempat-
tempat dimana disitu pernah diadakan
pertemuan-pertemuan mereka, dan
mereka disuruh memberikan nama-nama
patung tersebut dengan nama-nama
mereka, kemudian orang-orang tersebut
menerima bisikan syetan, dan saat itu
patung-patung yang mereka buat belum
3
dijadikan sesembahan, baru setelah para
pembuat patung itu meninggal, dan ilmu
agama dilupakan, mulai saat itulah
patung-patung tersebut disembah".
Ibnul Qayyim berkata: "Banyak
para ulama salaf mengatakan: "Setelah
mereka itu meninggal, banyak orang-
orang yang berbondong-bondong
mendatangi kuburan mereka, lalu mereka
membuat patung-patung mereka,
kemudian setelah waktu berjalan
beberapa lama akhirnya patung-patung
tersebut dijadikan sesembahan".
Larangan Ghuluw Terhadap Nabi
Muhammad Apalagi yang Selainnya
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi
wassalam adalah sebaik-baik manusia.
Meskipun demikian, beliau melarang kita
untuk ghuluw terhadap beliau.
Diriwayatkan dari Umar radhiyallahu
'anhu bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah kalian berlebih-lebihan
dalam memujiku, sebagaimana orang-
orang Nasrani berlebih-lebihan dalam
memuji Isa bin Maryam. Aku hanyalah
seorang hamba, maka katakanlah:
Abdullah (hamba Allah) dan
Rasulullah (UtusanNya)" (HR Bukhari
dan Muslim)
Dalam hadits ini Rasulullah
melarang kita mengkultuskan beliau,
yaitu berlebihan dalam memuji. Beliau
adalah hamba biasa yang tidak boleh
disembah karena ibadah adalah hak
ilahiyah Allah semata. Tidak boleh
juga menyakini bahwa beliau memiliki
bagian dalam rububiyah Allah seperti
ikut mengatur alam semesta, memberi
kelancaran rizki dan lainnya. Yang
wajib bagi kita adalah memuliakan
beliau, membenarkan kabar atau sabda
beliau serta mengikuti ajaran beliau.
Terkandung dalam artikel ini firman Allah ta'ala, harap disimpan baik-baik pada tempat yang semestinya.